Bagaimana Rasanya Bekerja di eFishery? (Part 1)
eFishery adalah sebuah startup Indonesia yang memilih untuk bergerak di bidang yang cukup berbeda dari perusahaan startup lainnya, yaitu aquaculture alias budidaya perairan khususnya ikan dan udang.
Oleh sebab itu sebagai salah satu anggota tim eFishery, saya cukup banyak menerima pertanyaan dari teman-teman ataupun kandidat karyawan: "bagaimana sih rasanya bekerja di eFishery?"
Dalam tulisan kali ini saya tidak akan menjawab dengan merangkum beragam pengalaman saya selama satu tahun bekerja di eFishery, karena saya lebih tertarik menceritakan pengalaman one day trip yang baru saja saya jalani hari ini.
Ya, seperti yang sudah bisa ditebak: salah satu hal menarik yang akan kita jumpai setelah bergabung dengan eFishery adalah kesempatan untuk mengunjungi kolam-kolam dan tambak-tambak di berbagai lokasi di Indonesia dengan berbagai keunikan problematika budidaya dan warna-warni kearifan lokal di tiap daerah.
---
Rabu, 21 April 2021, pukul 6 pagi saya sampai di eFishery head office di Dago Pakar. Udara cukup dingin hari ini. Di parkiran sudah menunggu 2 rekan saya dari tim aquaculture yaitu Arip Bahtiar (Abah) yang pernah cukup lama malang melintang sebagai teknisi udang sebelum akhirnya bergabung dengan eFishery dan juga Priyandaru Agung (Mas Ndaru) seorang ahli nutrisi dan juga veteran bisnis pakan yang baru beberapa minggu saja bergabung dengan eFishery. Kami terlibat obrolan informal yang bernuansa santai, namun yang saya senangi ketika bisa mengobrol dengan tim aquaculture adalah saya selalu merasa dibawa ke dunia yang berbeda dengan teori maupun pengalaman mereka, dimana keilmuan tersebut memang sangat asing tetapi juga sangat menarik khususnya bagi saya, seorang lulusan teknik pada umumnya yang dalam beberapa tahun terakhir menggeluti bidang pengembangan produk.
Dalam perjalanan ini ikut serta juga Eka Putera dan juga Hagi dari tim hardware engineering. Keberadaan tim ini juga yang membedakan eFishery dari startup teknologi lain, yang pada umumnya hanya punya platform berupa software. eFishery menyediakan solusi budidaya berupa alat fisik yaitu smart feeder: pemberi pakan ikan yang diprogram dengan smartphone Android. Di sinilah diperlukan sinergi antara hardware dan software yang berpadu menjadi device yang dikenal sebagai IoT (Internet of Things).
Setelah menyiapkan prototyope feeder baru dan juga alat-alat yang diperlukan untuk dibawa, kami masuk ke mobil Avanza rental dengan driver yang bernama pak Miko. Kami menyampaikan tujuan kami yaitu Belawa Salfish di Cirebon, dan setelah menyepakati rute yakni melalui tol Cipali, kami berangkat meninggalkan kantor.
---
Sedikit cerita mengenai tujuan perjalanan ini, semua bermula ketika kami menerima banyak pertanyaan tentang ketersediaan produk smart feeder untuk kolam bundar berukuran kecil. Memang selama ini produk feeder ikan eFishery hanya tersedia untuk kolam-kolam berukuran besar untuk budidaya semi intensif. Seiring maraknya pertanyaan itu, kami mempelajari lebih jauh dan ternyata memang sudah mulai muncul tren budidaya ikan yang lebih modern dan intensif yaitu dengan menggunakan kolam bundar berukuran kecil-kecil yang dipercaya lebih produktif (dibandingkan kolam semi-intensif dengan total luas lahan yang sama), lebih irit biaya pembuatan kolam, dan lebih fleksibel. Selain itu kolam bundar juga dapat menurunkan risiko gagal budidaya oleh penyakit karena tidak akan langsung mengenai ikan dalam jumlah banyak, sebaliknya penyakit dapat terisolasi terlebih dahulu di lingkup 1 kolam saja.
Berbekal informasi adanya tren baik pembudidaya baru maupun veteran semi intensif yang mulai menerapkan sistem budidaya dengan kolam bundar tersebut, maka kami mulai mencari pembudidaya yang akan kami jadikan mitra riset kami untuk produk feeder khusus kolam bundar kecil. Dari salah satu tim di lapangan, maka kami mendapat info tentang Belawa Salfish yang dipimpin oleh Bayu Pramuliawan (Mas Bayu).
---
Empat bulan lalu adalah kali pertama saya mengadakan kunjungan ke Belawa Salfish sekaligus berkenalan dengan Mas Bayu. Saat itu kami diceritakan mengenai bagaimana Mas Bayu mengembangkan kelompok budidaya yang dibina dengan sangat komprehensif. Mulai dari bibit, pakan, metode budidaya, hingga penjualan ikan, semua disediakan dan distandarkan oleh Belawa Salfish. Dan hebatnya, cakupan yang berhasil dibina sampai saat ini sudah ratusan kolam milik mitra dengan marketshare yang cukup tinggi di Cirebon bahkan sudah meluas di area-area lain di Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Seperti yang sudah disebutkan, Mas Bayu sangat serius dalam soal budidaya, karena menurut beliau kualitas ikan dan keberhasilan budidaya itu sangat penting untuk kesejahteraan jangka panjang para mitranya. Oleh karena itu, Mas Bayu menjadi seseorang yang sangat menyukai riset. Beliau terbuka untuk mempelajari dan mencoba hal baru, dengan tujuan kalau hal baru itu bagus untuk budidaya, maka akan menjadi update untuk standar budidaya mitra agar semakin baik lagi. Akan tetapi sebelum sampai ke sana, harus ada tahapan riset langsung di kolam yang sudah disediakan di Belawa Salfish untuk memastikan bahwa hanya improvement yang sudah terbukti yang akan disebarluaskan ke mitra.
Kami merasa bahwa semangat melakukan improvement dengan metode saintifik yang solid itu sangat sejalan dengan eFishery. Oleh karena itu, kami menawarkan Mas Bayu untuk menjadi mitra riset yang akan bersama-sama eFishery mengembangkan feeder baru yang benar-benar meningkatkan kualitas budidaya baik dari efisiensi pakan maupun kualitas air. Kami menjelaskan tahapan kami dalam melakukan pengembangan produk mulai dari penggalian requirement, pembuatan prototype, proof of concept dalam aspek fungsional dan budidaya, lalu mengonsep bentuk dan harga pokok alat dengan desain akhir yang akan diproduksi massal lengkap dengan pricing, model bisnis, dan operasional purna jualnya.
Diskusi kami pada kunjungan empat bulan lalu itu ditutup dengan Mas Bayu yang menyambut baik tawaran untuk bekerjasama dengan eFishery. Setelah kami pulang ke Bandung, kami pun menyiapkan prototype yang akan melalui tahap PoC secara fungsional dan budidaya.
---
(bersambung ke part 2)
Komentar
Posting Komentar